Poin Penting:
- Indeks Dolar AS bertahan di support 103,37 saat trader menunggu data PPI untuk mengukur risiko inflasi dan ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed.
- Laporan PPI yang kuat dapat mendorong imbal hasil Treasury lebih tinggi, memperkuat dolar, dan menunda pemangkasan suku bunga The Fed yang diharapkan pasar.
- Ketegangan perdagangan dengan China, Kanada, dan Uni Eropa dapat meningkatkan inflasi, memaksa The Fed mempertahankan suku bunga lebih lama.
- DXY menghadapi resistance utama di 103,98 dan 104,97; penembusan di atas level ini dapat menandakan penguatan lebih lanjut dolar di pasar global.
- Jika PPI mengonfirmasi inflasi yang melambat, spekulasi pemangkasan suku bunga bisa menekan dolar, mendukung saham dan aset berisiko.
Indeks Dolar Bertahan Saat Trader Menunggu Laporan PPI dan Prospek The Fed
Indeks Dolar AS (DXY) tetap stabil saat pasar bersiap menghadapi data inflasi utama, dengan laporan Indeks Harga Produsen (PPI) yang akan dirilis hari ini. Setelah data Indeks Harga Konsumen (CPI) yang lebih lemah dari perkiraan, pasar ingin melihat apakah inflasi grosir mendukung kasus pemangkasan suku bunga The Fed. Namun, tekanan harga yang terus berlanjut serta meningkatnya ketegangan perdagangan menghadirkan risiko terhadap stabilitas dolar.
Data Inflasi Akan Mendorong Volatilitas Dolar
Laporan CPI Februari menunjukkan kenaikan tahunan sebesar 2,8%, sedikit melambat dari 3% pada Januari. Meskipun ini memperkuat harapan perlambatan inflasi, indeks favorit The Fed, yaitu Indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE), masih tetap tinggi. Selain itu, survei manufaktur ISM menunjukkan peningkatan biaya input, yang mengindikasikan bahwa tekanan harga masih ada.
Imbal hasil Treasury, yang saat ini berada di sekitar 4,3%, dapat mengalami pergerakan tajam tergantung pada hasil PPI. Laporan yang lebih kuat dari perkiraan dapat mendorong imbal hasil lebih tinggi, memperkuat dolar dengan menunda ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed. Sebaliknya, PPI yang lebih lemah dapat meningkatkan spekulasi pemangkasan suku bunga, yang dapat melemahkan dolar. Saat ini, pasar memperkirakan tiga pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin hingga akhir tahun, dengan yang pertama diperkirakan terjadi pada bulan Juni. Namun, data hari ini bisa mengubah proyeksi tersebut.
Ketidakpastian Perdagangan Menambah Kekhawatiran Pasar
Dolar tetap didukung oleh ketidakpastian perdagangan, terutama karena Presiden Trump mengisyaratkan potensi tarif tambahan terhadap China, Kanada, dan Uni Eropa. Hal ini meningkatkan kekhawatiran akan langkah-langkah balasan yang dapat mempercepat inflasi, sehingga memperumit jalur kebijakan The Fed.
Berita terbaru menunjukkan meningkatnya ketegangan antara AS dan Uni Eropa, dengan UE mengancam akan menerapkan tindakan balasan terhadap barang-barang AS. Risiko perdagangan seperti ini dapat meningkatkan tekanan harga dan memaksa The Fed untuk mempertahankan suku bunga tinggi lebih lama, yang pada akhirnya mendukung dolar. Namun, jika ketegangan perdagangan berkembang menjadi konflik yang lebih luas, sentimen risiko global bisa memburuk, menyebabkan pergeseran arus modal.
Level Teknikal Menentukan Arah Dolar
DXY bertahan di atas support kunci 103,373, mencegah penurunan yang lebih dalam. Namun, resistance masih berada di level retracement 61,8% di 103,984 dan rata-rata pergerakan 200 hari di 104,978. Penembusan berkelanjutan di atas level ini dapat membuka peluang penguatan lebih lanjut.
Terhadap mata uang utama, dolar menguat 0,37% terhadap yen tetapi melemah terhadap franc Swiss dan dolar Kanada. Euro, setelah mencapai level tertinggi lima bulan, sedikit terkoreksi karena trader menilai perkembangan ekonomi dan politik di Eropa.
Prospek Pasar: Data Inflasi Menentukan Tren Jangka Pendek
Laporan PPI hari ini menjadi katalis utama pergerakan dolar. Jika hasilnya lebih tinggi dari perkiraan, The Fed mungkin mempertahankan sikap hati-hati, mendukung dolar dan menekan aset berisiko. Sebaliknya, data yang lebih lemah dapat memperkuat spekulasi pemangkasan suku bunga, yang berpotensi melemahkan dolar dan mendorong kenaikan saham.
Trader sebaiknya memantau pergerakan imbal hasil Treasury, kontrak berjangka suku bunga The Fed, dan sentimen risiko pasar secara keseluruhan untuk mengantisipasi reaksi harga setelah rilis data PPI.