Poin Penting:
- Tarif perdagangan AS untuk baja dan aluminium mulai berlaku minggu ini, menambah tekanan pada dolar di tengah meningkatnya ketidakpastian ekonomi global.
- Para trader kini memperkirakan pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin tahun ini, dengan langkah pertama diperkirakan pada Juni, menurut data LSEG.
- Pertumbuhan lapangan kerja AS melambat menjadi 151 ribu pada Februari, di bawah perkiraan, sementara data Januari direvisi turun, meningkatkan kekhawatiran pasar tenaga kerja.
Tinjauan Pasar
Indeks Dolar AS (DXY) tetap tertekan selama sesi perdagangan Eropa, diperdagangkan di sekitar 103,68, mendekati level terendah dalam beberapa bulan terakhir. Mata uang ini menghadapi hambatan seiring investor mempertimbangkan dampak perubahan kebijakan perdagangan serta meningkatnya kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve tahun ini.
Kekhawatiran tentang melambatnya pasar tenaga kerja dan tarif perdagangan yang akan datang semakin menambah ketidakpastian, membuat dolar berada dalam posisi yang rentan.
Data Ekonomi Mengisyaratkan Pelemahan Dolar
Data terbaru pasar tenaga kerja AS semakin memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada 2024. Laporan Nonfarm Payrolls (NFP) terbaru menunjukkan pertumbuhan lapangan kerja sebesar 151 ribu pada Februari, lebih rendah dari perkiraan 160 ribu.
Selain itu, angka pekerjaan Januari direvisi turun menjadi 125 ribu dari sebelumnya 143 ribu, meningkatkan kekhawatiran tentang melemahnya tren ketenagakerjaan.
Pasar kini memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) tahun ini, dengan langkah pertama diperkirakan terjadi pada bulan Juni, menurut data LSEG.
Pelemahan pasar tenaga kerja dapat mendorong The Fed untuk melonggarkan kebijakan lebih cepat dari yang diperkirakan, meningkatkan risiko penurunan lebih lanjut bagi dolar.
Kebijakan Perdagangan Menambah Tekanan pada Dolar
Selain ekspektasi kebijakan moneter, perkembangan perdagangan juga memengaruhi sentimen pasar. Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick mengonfirmasi bahwa tarif impor baja dan aluminium sebesar 25% akan mulai berlaku pada hari Rabu, langkah yang mengguncang pasar keuangan.
Sementara itu, Presiden Trump menyebut ekonomi AS sedang dalam “periode transisi,” yang meningkatkan kekhawatiran investor tentang prospek ekonomi yang lebih luas. Ketidakpastian ini berkontribusi terhadap tekanan jual berkelanjutan pada dolar.
Agenda Penting ke Depan
Para trader tengah memantau laporan Indeks Bisnis Kecil NFIB dan laporan Lowongan Kerja JOLTS pada hari Selasa untuk mendapatkan wawasan lebih lanjut tentang kondisi ekonomi. Angka JOLTS, yang diproyeksikan mencapai 7,60 juta, akan menjadi indikator utama kekuatan pasar tenaga kerja.
Hasil yang lebih lemah dapat memperkuat ekspektasi pemangkasan suku bunga, sementara kejutan kenaikan bisa memberikan stabilitas jangka pendek bagi DXY.
Analisis Teknikal Indeks Dolar AS (DXY)
Indeks Dolar AS (DXY) diperdagangkan pada 103,63, sedikit di bawah titik pivot 104,03, memperkuat bias bearish. Indeks ini tetap dalam tekanan, terjebak dalam tren turun, yang mengindikasikan momentum jual yang terus berlanjut. EMA 50 hari di 104,26 bertindak sebagai resistance jangka pendek, sementara EMA 200 hari di 105,81 menunjukkan tren turun jangka panjang.
Jika DXY gagal menembus kembali 104,03, maka kemungkinan besar akan mengalami penurunan lebih lanjut menuju 102,80, dengan support lebih dalam di 102,10. Namun, jika DXY berhasil menembus 104,03, pasar dapat melihat pergerakan naik menuju 104,86, dengan resistance lebih kuat di 105,80. Saat ini, DXY masih dalam struktur bearish di bawah 104,03, dengan tekanan jual yang dominan.
Analisis Teknikal GBP/USD
GBP/USD diperdagangkan di $1,29010, naik 0,01%, mempertahankan bias bullish di atas titik pivot $1,28687. Pasangan mata uang ini tetap berada dalam saluran naik, yang menunjukkan minat beli yang berkelanjutan. EMA 50 hari di $1,28686 bertindak sebagai support langsung, memperkuat tren bullish. Jika harga menembus di atas $1,29446, maka dapat membuka peluang kenaikan lebih lanjut menuju $1,30055, di mana tekanan jual mungkin muncul.
Di sisi bawah, support utama berada di $1,28035. Jika harga turun di bawah level ini, momentum bisa berbalik bearish, dengan target berikutnya di $1,27415. EMA 200 hari di $1,27181 menunjukkan dasar jangka panjang yang solid. Untuk saat ini, GBP/USD tetap dalam mode beli di atas $1,28687, dengan momentum bullish yang tetap utuh.
Prakiraan Teknikal EUR/USD
EUR/USD diperdagangkan di $1,08743, naik tipis 0,01%, dengan pasangan ini tetap berada dalam saluran naik, menjaga prospek bullish jangka pendek. Titik pivot di $1,08354 adalah level kunci yang harus diperhatikan—jika tetap di atasnya, pembeli tetap mengendalikan pasar, sementara penembusan ke bawah dapat mengindikasikan tekanan jual yang meningkat.
Resistance langsung berada di $1,09418, dengan hambatan lebih kuat di $1,10205. Jika harga menembus level-level ini, kenaikan bisa berlanjut lebih jauh. Di sisi bawah, support pertama berada di $1,07638, dengan koreksi lebih dalam berpotensi menguji level $1,06759.
EMA 50 hari di $1,07858 memperkuat support, sementara EMA 200 hari di $1,05971 tetap menjadi dasar jangka panjang yang penting. Jika momentum bullish bertahan, EUR/USD dapat terus naik, tetapi jika harga menembus di bawah $1,08354, sentimen bisa dengan cepat berbalik menjadi bearish.