Candlestick pattern bukan sekadar “hiasan” di chart; mereka adalah salah satu sinyal terkuat untuk membaca pergerakan pasar. Baik Anda fokus pada forex, saham, kripto, atau aset finansial lainnya, memahami pola candlestick dapat membantu Anda memprediksi arah market serta meningkatkan performa trading.
Di artikel ini, kita akan membahas pola-pola candlestick populer seperti Engulfing Candle, Momentum Candle, Multiple Candlestick Pattern, Doji, Hammer & Shooting Star, Tweezer, hingga Marubozu—semuanya dengan bahasa yang akrab di telinga para trader. Selain itu, Anda juga akan belajar bagaimana menghindari false breakout dan bonus tip supaya tidak perlu repot “mengingat” setiap pattern. Yuk, kita mulai!
1. Engulfing Candle

a. Apa Itu Engulfing Candle?
Engulfing candle adalah pola di mana candlestick baru “menelan” (engulf) candlestick sebelumnya. Misalnya, bullish engulfing adalah candle hijau yang ukurannya melebihi (bodi dan sumbu) candle merah di depannya. Pola ini kerap memberi sinyal pembalikan (reversal) yang cukup kuat.
b. Cara Menggunakan Engulfing Candle
- Cari support atau resistance: Lihat area di mana harga sering “mantul”.
- Perhatikan adanya engulfing candle: Jika muncul tepat di garis support (bullish engulfing), itu bisa jadi sinyal kuat bahwa harga bakal naik. Sebaliknya, kalau muncul di area resistance (bearish engulfing), ini pertanda harga akan turun.
- Konfirmasi tambahan: Jangan hanya bergantung pada pola candlestick semata. Gunakan indikator lain atau trend line untuk memastikan sinyal lebih valid.
2. Momentum Candle

a. Definisi Momentum Candle
Momentum candle ialah candlestick berukuran 2–3 kali lebih besar dibanding candle-candle sebelumnya. Biasanya, munculnya momentum candle menunjukkan adanya “dorongan” kuat dari buyer (jika hijau) atau seller (jika merah).
b. Kenapa Pola Ini Penting?
- Menandakan breakout: Di market sideways (choppy), kemunculan momentum candle dapat menandakan tren baru.
- Stop loss terpicu: Ketika harga menembus batas atas (untuk bullish momentum), banyak short-seller yang stop loss-nya akan dieksekusi, sehingga menambah tekanan beli dan membuat harga melesat lebih tinggi, dan sebaliknya untuk momentum bearish.
3. Multiple Candlestick Pattern

a. Seperti Apa Polanya?
Pola ini terdiri dari tiga atau lebih candlestick yang memiliki sumbu (wick) mengarah ke satu sisi. Misalnya, beberapa candle beruntun dengan wick ke bawah di sekitar level support.
b. Cara Trading dengan Pola Ini
- Di level kunci: Kalau Anda melihat banyak candlestick yang wick-nya tertahan di support, itu artinya seller berusaha menekan harga turun, tapi buyer tetap menang. Ini sinyal kuat harga akan memantul naik.
- Semakin banyak candle, semakin kuat: Jika ada 3–5 candlestick yang wick-nya sama-sama mengarah ke bawah (di support), probabilitas rebound jadi makin besar.
4. Doji Candle

a. Karakteristik Doji
Doji biasanya memiliki bodi yang sangat tipis, dengan wick di atas dan bawah. Ini menandakan ketidakpastian di pasar.
b. Memanfaatkan Doji untuk Entry
- Tunggu konfirmasi: Saat muncul doji hijau (misal), tunggu 1–2 candle berikutnya. Jika candle selanjutnya juga naik (hijau), itu mengonfirmasi bahwa buyer mulai mengambil alih.

- Variasi Doji: Seperti long-legged doji, dragonfly, gravestone—semuanya mengisyaratkan potensi pembalikan arah.
5. Hammer & Shooting Star

a. Hammer
Hammer memiliki bodi yang relatif kecil dengan wick bawah panjang. Pola ini menandakan buyer berhasil “membalikkan” tekanan seller. Semakin panjang wick-nya, semakin meyakinkan bahwa support kuat.
b. Shooting Star

Kebalikan dari hammer. Candle ini punya wick atas panjang dan bodi kecil di bawah. Biasanya muncul di area resistance dan menandakan pembalikan turun.
6. Tweezer

a. Definisi Tweezer
Tweezer muncul ketika ada dua candle berdampingan dengan wick yang sama panjangnya di bagian bawah (untuk bullish) atau atas (untuk bearish).
b. Contoh Penggunaan
- Tweezer Bullish: Candle pertama merah, kedua hijau, keduanya memiliki wick bawah yang mirip. Muncul di area support menandakan pantulan naik.
- Tweezer Bearish: Candle pertama hijau, kedua merah, dengan wick atas serupa. Jika terlihat di area resistance, bisa jadi sinyal kuat penurunan harga.
7 Marubozu

a. Ciri-Ciri Marubozu
Marubozu adalah candle “tanpa sumbu” (wick), alias cuma berbentuk balok penuh. Bullish marubozu berarti tidak ada wick atas atau bawah, begitu pula bearish marubozu.
b. Sinyal Lanjutan Tren
- Bullish Marubozu: Buyer mendominasi penuh. Kalau muncul di tengah tren naik, kemungkinan besar tren naik bakal berlanjut.
- Bearish Marubozu: Seller memegang kendali total. Biasanya menandakan market akan terus turun.
8. Cara Menggunakan Indikator Candlestick di TradingView
Buat Anda yang masih kesulitan menghafal semua pola, jangan khawatir. Ada cara mudah:
- Masuk ke TradingView.
- Klik “Indicators”.
- Ketik nama candlestick pattern yang ingin Anda temukan, misalnya “Bullish Engulfing.”
- Aktifkan indikator tersebut.
- TradingView akan otomatis menandai spot di mana pola tersebut muncul pada chart.
Cara ini memudahkan Anda memantau peluang entry dan mengurangi risiko “kelupaan” pola.
9. Waspadai False Breakout
Ingat, tidak semua pola candlestick akan berakhir sesuai prediksi. Terkadang muncul candlestick pattern, namun arah pasar justru berbalik arah. Ini yang disebut false breakout. Pastikan Anda:
- Mengonfirmasi support-resistance
- Menyesuaikan indikator lain (RSI, MACD, dll.)
- Memasang stop loss di area yang tepat
Menguasai candlestick pattern seperti Engulfing Candle, Momentum Candle, Multiple Candlestick Pattern, Doji, Hammer, Shooting Star, Tweezer, dan Marubozu dapat membantu Anda mengambil keputusan trading lebih akurat. Namun, jangan lupa memadukannya dengan analisis lain—seperti level support & resistance serta indikator teknikal—untuk meminimalkan risiko false breakout.