Poin Penting:
- CPI Februari diperkirakan naik 0,3%, membawa inflasi tahunan ke 2,9%. Apakah ini cukup untuk mengubah ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed?
- Core CPI diproyeksikan berada di 3,2%, sedikit lebih rendah dari 3,3% pada Januari. Apakah perlambatan inflasi ini mendorong The Fed untuk melonggarkan kebijakan?
- Biaya perumahan dan tarif tetap menjaga tekanan inflasi tinggi. Akankah kenaikan harga yang terus berlanjut menunda pemangkasan suku bunga oleh The Fed?
- Pasar bersiap menghadapi data CPI di tengah meningkatnya kekhawatiran stagflasi. Akankah inflasi yang lebih rendah meredakan kekhawatiran investor?
- Wall Street mengamati respons The Fed terhadap data CPI mendatang. Bisakah laporan yang lebih lemah memicu reli pasar, atau ketidakpastian akan terus berlanjut?
Inflasi Sedikit Mendingin, tetapi Tekanan Harga Utama Tetap Bertahan
CPI Februari diperkirakan naik 0,3% secara bulanan, menurunkan inflasi utama tahunan menjadi 2,9% dari 3,0% pada Januari. Core CPI, yang tidak mencakup harga makanan dan energi, diperkirakan turun ke 3,2% dari 3,3% di bulan sebelumnya. Meskipun ada sedikit perlambatan ini, angka tersebut kemungkinan tidak cukup untuk mengubah sikap hati-hati The Fed terhadap suku bunga.
Beberapa faktor masih mempertahankan tekanan inflasi. Biaya perumahan dan sewa tetap tinggi, sementara kendala rantai pasokan di sektor seperti perjalanan udara dan asuransi kendaraan terus menekan harga. Selain itu, tarif baru Presiden Donald Trump terhadap impor dari Kanada, Meksiko, dan China meningkatkan risiko inflasi, terutama pada barang konsumsi seperti perabot rumah tangga dan elektronik.
The Fed Tetap Berhati-hati karena Inflasi Masih Keras Kepala
The Fed kemungkinan besar akan mempertahankan suku bunga dalam pertemuan mendatang, dengan pejabat bank sentral menunggu tanda-tanda lebih jelas bahwa inflasi benar-benar melandai sebelum mempertimbangkan pemangkasan suku bunga. Meskipun pasar telah memperkirakan kemungkinan pemangkasan suku bunga tahun ini, laporan CPI yang lebih tinggi dari perkiraan dapat semakin menunda ekspektasi tersebut. Sebaliknya, laporan inflasi yang lebih rendah mungkin memberikan sedikit dorongan bagi pasar saham, terutama saham teknologi dan pertumbuhan, tetapi reli yang signifikan tampaknya tidak mungkin mengingat ketidakpastian makroekonomi yang masih berlangsung.
Wall Street Berhati-hati di Tengah Kekhawatiran Stagflasi
Pasar saham mengalami tekanan dalam beberapa sesi terakhir, dengan Dow Jones turun 1,14% dan S&P 500 melemah 0,76% menjelang rilis CPI. Investor tetap waspada terhadap risiko stagflasi—situasi inflasi tinggi di tengah pertumbuhan yang melambat—terutama karena kebijakan tarif Trump menambah ketidakpastian. Meskipun laporan CPI yang lebih lemah dapat sedikit meredakan kekhawatiran ini, para analis berpendapat bahwa pemulihan pasar secara penuh kemungkinan membutuhkan perubahan kebijakan perdagangan, bukan hanya inflasi yang lebih rendah.
Trader Bersiap untuk Pergerakan Pasar yang Terbatas Setelah Rilis CPI
Dengan inflasi yang masih di atas target dan ketidakpastian ekonomi yang terus berlanjut, para trader sebaiknya tidak mengharapkan laporan CPI hari ini akan memicu perubahan besar di pasar. The Fed kemungkinan akan tetap berhati-hati dan mempertahankan pendekatan “tunggu dan lihat,” sementara setiap reli pasar akibat laporan CPI yang lebih rendah mungkin hanya bersifat sementara jika tekanan inflasi yang lebih luas masih tetap ada.