Poin Penting:
- Harga emas melonjak jauh di atas $3.000 akibat ketegangan geopolitik dan ketidakpastian perdagangan yang mendorong permintaan safe-haven.
- Serangan udara Israel ke Gaza semakin intensif, meningkatkan ketakutan pasar dan mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai lindung nilai.
- Tarif baja dan aluminium Trump, ditambah kebijakan perdagangan baru, meningkatkan risiko inflasi dan mendukung reli emas.
Harga Emas Melesat ke Rekor Tertinggi karena Ketegangan Geopolitik dan Kekhawatiran Tarif

Harga emas menembus $3.000 per ons pada hari Selasa, mencetak rekor tertinggi baru karena trader mencari aset aman di tengah meningkatnya risiko geopolitik dan ketidakpastian kebijakan perdagangan AS.
Momentum kenaikan emas yang kuat tidak menunjukkan adanya resistensi signifikan dalam waktu dekat, dengan support yang kini berada di $2.954,38. Support jangka pendek terletak di $2.880,25, sementara rata-rata pergerakan 50 hari di $2.845,67 tetap menjadi indikator tren menengah yang penting.
Pada pukul 11:50 GMT, XAU/USD diperdagangkan di $3.026,48, naik $25,35 atau +0,84%.
Risiko Geopolitik Meningkatkan Permintaan Safe-Haven
Konflik yang kembali memanas di Timur Tengah menjadi pendorong utama reli emas. Serangan udara Israel ke Gaza semakin intensif, dengan pejabat kesehatan Palestina melaporkan lebih dari 400 korban jiwa. Gagalnya gencatan senjata selama dua bulan terakhir dan janji Israel untuk meningkatkan kekuatan serangan telah meningkatkan kekhawatiran pasar, mendorong investor untuk memperkuat eksposur terhadap emas sebagai lindung nilai terhadap ketidakstabilan geopolitik.
Tarif Trump Menambah Ketidakpastian Ekonomi
Selain ketegangan geopolitik, kebijakan tarif mantan Presiden AS Donald Trump kembali menjadi sorotan. Pemerintahannya telah memberlakukan bea masuk 25% untuk baja dan aluminium sejak Februari, serta berencana untuk menerapkan tarif tambahan yang bersifat timbal balik dan sektoral pada 2 April. Langkah ini berpotensi mengganggu perdagangan global, meningkatkan risiko inflasi, dan memperkuat daya tarik emas sebagai penyimpan nilai.
Fokus Pasar: Kebijakan The Fed
Trader saat ini tengah mencermati langkah The Fed berikutnya, dengan pertemuan FOMC minggu ini menjadi sorotan utama. The Fed telah mempertahankan suku bunga stabil sepanjang tahun ini setelah melakukan tiga kali pemangkasan pada 2024. Pasar memperkirakan pelonggaran kebijakan dapat dilanjutkan pada bulan Juni, skenario yang akan semakin mendukung emas dengan meningkatkan daya tarik aset non-yielding.
Prakiraan Harga Emas: Potensi Kenaikan Lebih Lanjut
Harga emas telah naik lebih dari 15% sepanjang tahun ini, mencetak rekor tertinggi sebanyak 14 kali. Meskipun beberapa resistensi dapat muncul di sekitar $3.050, analis melihat potensi kenaikan lebih lanjut jika katalis saat ini terus berlanjut. CEO GoldCore, David Russell, menyatakan bahwa penembusan di atas $3.050 dapat mendorong harga emas menuju $3.150–$3.200 pada akhir bulan. Mengingat kuatnya permintaan safe-haven dan ekspektasi dovish dari The Fed, tren bullish emas tetap solid.