Poin Utama:
- XAUUSD (emas) bertahan di sekitar $2.872, berpotensi mencatat penurunan mingguan pertama setelah delapan pekan berturut-turut naik.
- Penguatan dolar AS dan ekspektasi suku bunga The Fed menekan harga emas, sementara Trump mengonfirmasi tarif impor dari Kanada, Meksiko, dan Tiongkok mulai 4 Maret, meningkatkan ketidakpastian.
- Data inflasi PCE AS yang akan datang dapat memengaruhi ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed dan arah pergerakan emas selanjutnya.
- Impor emas Tiongkok mencapai level terendah dalam beberapa tahun, memicu kekhawatiran terhadap pelemahan permintaan.
Emas Tertekan oleh Penguatan Dolar dan Ketidakpastian Tarif
XAUUSD diperkirakan akan mengakhiri reli delapan pekan, diperdagangkan di sekitar $2.872 per ounce setelah menyentuh level terendah sesi di $2.867,78. Logam mulia ini telah turun hampir 2% dalam sepekan, terbebani oleh penguatan dolar AS dan aksi ambil untung dari level tertinggi baru-baru ini.
Gold was on track for its first weekly loss this year as investors booked profits from a record-breaking rally amid increasing concern over Trump’s tariff agenda https://t.co/LbhCxr3yAs
— Bloomberg (@business) February 28, 2025
Indeks dolar AS (DXY) bersiap mencatat kenaikan mingguan 0,6%, membuat emas lebih mahal bagi pembeli luar negeri. Sementara itu, Trump menegaskan kembali rencana penerapan tarif 25% pada barang dari Meksiko dan Kanada mulai 4 Maret, serta bea tambahan 10% pada impor dari Tiongkok. Ketidakpastian kebijakan perdagangan meningkatkan sentimen risk-off tetapi gagal mendukung harga emas secara signifikan.
Analisis Teknikal
Harga emas turun 1,55%, ditutup di $2.871,67 setelah dibuka di $2.916,74. Dalam sesi perdagangan, emas mencapai level tertinggi $2.885,08 dan level terendah $2.871,13, dengan tekanan jual mendominasi.
Rata-rata pergerakan (MA 5,10,30) menunjukkan sentimen bearish karena MA jangka pendek berada di bawah MA jangka panjang. Indikator MACD (12,26,9) masih berada di zona negatif, dengan histogram yang sedikit naik, mengindikasikan momentum penurunan mulai melemah.
Level kunci yang perlu diperhatikan:
- Support: $2.867,78 – jika ditembus, potensi turun lebih lanjut menuju $2.860 dan $2.850.
- Resistance: $2.885 – jika harga kembali naik di atas level ini, bisa terjadi pembalikan bullish menuju $2.900.
Data Inflasi PCE AS Bisa Mengubah Prospek Pemangkasan Suku Bunga The Fed
Investor saat ini menantikan rilis data inflasi Personal Consumption Expenditures (PCE) pada Jumat, yang menjadi indikator inflasi utama bagi The Fed. Data ekonomi AS yang lebih lemah dari perkiraan sebelumnya telah meningkatkan ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih cepat oleh The Fed. Jika inflasi PCE melemah, emas bisa mendapatkan dukungan karena suku bunga yang lebih rendah cenderung meningkatkan daya tarik aset non-yielding seperti emas.
Permintaan Fisik Melemah
Permintaan emas fisik tetap tertekan, dengan impor emas Tiongkok melalui Hong Kong turun 44,8% pada Januari, level terendah sejak April 2022. Selain itu, data dari Swiss menunjukkan ekspor emas ke Tiongkok anjlok 99% secara tahunan, menandakan melemahnya permintaan dari konsumen emas terbesar di dunia.
Prospek Pasar
Dalam jangka pendek, XAUUSD masih berada dalam tren bearish, dengan support kunci di $2.860. Jika harga menembus level ini, pelemahan lebih lanjut bisa terjadi menuju $2.850. Di sisi lain, resistance terdekat berada di $2.885, diikuti oleh $2.900.
Pergerakan emas selanjutnya sangat bergantung pada hasil data inflasi PCE AS dan ekspektasi pasar terhadap kebijakan suku bunga The Fed.